Multitasking adalah istilah yang bermakna pelaksanaan tugas ganda dalam waktu bersamaan. Kendati cukup diragukan efektivitasnya, pada beberapa kondisi, aktivitas ini dapat membantu meningkatkan produktivitas usaha Anda.
Bagaimana caranya? Simak strategi hingga cara multitasking selengkapnya di sini.
Pengertian Multitasking
Apa itu multitasking pada manusia? Bekerja di perusahaan memang kerap kali membutuhkan kemampuan mengelola lebih dari 1 tugas dalam waktu yang sama. Aktivitas ini biasa disebut sebagai multitasking. Secara harfiah, pengertian multitasking adalah tanggung jawab ganda.
Apabila ditelusuri lebih dalam, pengertian multitasking adalah keterampilan melakukan banyak aktivitas atau tugas secara bersamaan. Seperti menerima telepon sambil mengetik atau mengerjakan tugas sambil mendengarkan musik, manusia pada umumnya terbiasa melakukan multitasking dalam kehidupan sehari-hari.
Multitasking, Baik atau Buruk?
Biasanya, seseorang melakukan multitasking dengan maksud untuk menghemat waktu. Kendati begitu, riset justru menunjukkan bahwa multitasking adalah kebiasaan yang tidak efisien hingga dapat membahayakan kesehatan.
Temuan ini cukup beralasan mengingat multitasking memerlukan banyak energi untuk merubah fokus antar tugas kerja. Tanpa strategi yang tepat, fungsi multitasking tidak dapat maksimal.
Bahkan, kebiasaan ini dapat mengurangi kualitas hasil kerja. Maka dari itu, seseorang perlu memahami cara multitasking sebelum menerapkannya. Jika tidak, berikut adalah hal-hal yang dapat terjadi:
Menurunkan Produktivitas
Produktivitas tidak hanya diukur dari banyaknya tugas yang terselesaikan, melainkan juga kualitas hasil kerja. Sering kali, perilaku multitasking adalah ditujukan untuk mempercepat pengerjaan.
Sayangnya, dengan beban ekstra pada otak, seseorang yang kurang terampil cenderung akan menunjukkan performa kerja rendah. Hal ini akan mempengaruhi kepuasan dan pencapaian kerja secara umum, sehingga menurunkan produktivitas.
Meningkatkan Stress
Beban selama proses pengerjaan yang berat dan hasil kurang memuaskan akan berdampak pada peningkatan stress di tempat kerja. Istilah umum untuk stress yang muncul karena kelelahan multitasking adalah burnout.
Hal ini lebih lanjut dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk mengolah informasi hingga motivasi kerja jangka panjang.
Cara Multitasking
Dengan strategi yang tepat, keterampilan multitasking akan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Tapi jangan asal, pahami dulu berbagai cara multitasking berikut.
Membuat To Do List
Agar dapat mengoptimalkan multitasking, Anda perlu mendata apa saja pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Setelah semua tugas tercatat, tentukan tenggat waktu mandiri dan skala prioritas pengerjaan. Seluruh aktivitas ini dapat Anda tampilkan dalam sebuah To Do List.
Mengingat banyak tugas secara bersamaan, tanpa menulisnya, akan membebani pikiran. Hal ini juga dapat menjadikan Anda rentan terhadap lupa atau kelalaian atas deadline.
Fungsi To Do List dalam multitasking adalah pengingat sekaligus alat bantu menata tugas Anda. Maka dari itu, membuat To Do List adalah salah satu contoh multitasking yang disarankan.
Mengerjakan Tugas yang Berkaitan
Masih selaras dengan tips di atas, To Do List juga akan membantu Anda mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan. Pengkategorian tema pekerjaan ini dapat membantu Anda lebih mudah fokus selama menjalankan multitasking.
Salah satu cara mengurangi beban multitasking adalah menghindari pekerjaan yang tidak berkaitan. Dengan begitu, otak kita tidak perlu bekerja ekstra untuk mengganti fokus antar tugas yang jauh berbeda. Selain itu, hasil pekerjaan multitasking antara tugas yang berkaitan akan cenderung lebih baik.
Mempertahankan Fokus
Apabila Anda masih belum menemukan cara multitasking efektif, sebaiknya hindari mengerjakan lebih dari dua tugas secara bersamaan. Kembangkan kebiasaan ini secara perlahan dan sehat. Dengan contoh multitasking ini, otak Anda dapat lebih mudah beradaptasi dengan mempertahankan fokus dalam multitasking.
Mengelola Waktu Istirahat
Demi menghindari burnout, Anda harus secara bijak mengelola waktu istirahat. Kenali kondisi tubuh ketika melakukan multitasking. Apabila dirasa membutuhkan energi, Anda dapat melakukan istirahat untuk meningkatkan semangat dan fokus kerja. Pengelolaan waktu istirahat yang baik adalah salah satu contoh multitasking efektif.
Hindari pemahaman bahwa sedikit waktu tidur akan membuat Anda semakin produktif. Nyatanya, otak dan tubuh memerlukan pola tidur berkualitas untuk dapat menunjukkan performa kerja terbaik.
Kondisi tubuh yang lelah akan menjadikan seseorang sulit berkonsentrasi sehingga cenderung menurunkan kualitas hasil kerja.
Aplikasi Multitasking
Dalam dunia digital, multitasking adalah sebutan untuk menjalankan beberapa aplikasi atau software secara bersamaan. Hal ini dirasa dapat membantu pengguna gadget dalam mengelola sejumlah pekerjaan, semisal membuka aplikasi pengolah data Excel dan browser sekaligus.
Baik menggunakan telepon mobile atau laptop, Anda dapat menikmati kemudahan ini dengan beberapa cara. Dalam laptop atau komputer personal, berbagai aplikasi serta software yang sedang berjalan akan ditayangkan dalam taskbar yang biasanya menempel pada bagian bawah layar.
Sementara itu, pada smartphone, aplikasi multitasking biasanya tidak ditampilkan pada satu layar. Anda dapat memeriksa aplikasi yang berjalan dengan menekan tombol recent apps yang berada di sebelah home. Setelah memilih satu aplikasi yang ingin dijalankan, daftar aplikasi multitasking akan secara otomatis disembunyikan kembali.
Multitasking adalah salah satu keterampilan dasar di perusahaan. Apabila dilaksanakan tanpa strategi yang tepat, multitasking dapat berdampak buruk pada hasil kerja karyawan.
Pasalnya, karyawan akan rentan dengan burnout yang mengakibatkan gagal fokus, stress, hingga menurunkan kepuasan kerja. Tidak perlu cemas, cara multitasking di atas akan membantu Anda mengelola berbagai risiko tersebut.