Turnover Karyawan: Penyebab hingga Cara Hitungnya

employee turnover

Turnover adalah peristiwa keluar-masuknya karyawan di perusahaan. Kendati dapat dikatakan lumrah, tingkat turnover karyawan yang tinggi bisa menjadi indikasi beberapa masalah seperti kepuasan karyawan hingga buruknya manajemen.

Selain itu, hal ini dapat merugikan perusahaan karena memerlukan proses rekrutmen dan training ulang untuk karyawan baru. Mengapa demikian dan bagaimana cara menghitung turnover karyawan? Simak ulasannya disini.

Apa itu Turnover Karyawan?

Sebagai seorang karyawan, Anda mungkin bertanya-tanya apa dampak pengunduran diri pekerja pada perusahaan. Bila benar begitu, Anda sedang membicarakan turnover. Sejatinya, istilah turnover bukan hal asing di perusahaan, khususnya bagi manajemen sumber daya manusia.

Namun, apa itu turnover karyawan? Secara sederhana, turnover adalah peristiwa pergantian karyawan dalam perusahaan. Lebih lengkapnya, berikut beberapa pengertian turnover karyawan menurut ahli.

Pengertian Turnover Karyawan menurut Ahli

  • Jewell dan Siegall (1998). Turnover adalah ketertarikan individu terhadap alternatif karir di luar organisasi atau penarikan diri dari pekerjaan saat ini yang kurang memuaskan.
  • Simamora (2004). Turnover adalah penarikan diri secara sukarela oleh karyawan di organisasi.
  • Rivai (2009). Turnover adalah keinginan pegawai untuk berhenti atau pindah ke tempat kerja lain menurut pilihannya sendiri.
  • Ronald dan Milkha (2014). Turnover adalah minat atau kecenderungan individu untuk meninggalkan suatu tempat kerja dengan berbagai alasan seperti pekerjaan yang lebih baik.

Jenis Turnover

Mathis dan Jackson (2000) berpendapat bahwa turnover diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Berikut adalah beberapa pembagian jenis turnover karyawan di perusahaan.

Sukarela

Pada jenis sukarela, kejadian turnover adalah hasil inisiasi karyawan secara pribadi tanpa ada paksaan pihak luar. Hal ini biasa disebabkan oleh faktor gaji, peluang karir, geografi, pengawasan, atau alasan pribadi lainnya.

Tidak Sukarela

Turnover tidak sukarela berbanding terbalik dengan jenis sebelumnya. Biasanya, peristiwa turnover tidak sukarela adalah sebuah keputusan dari pemberi kerja sebagai bentuk respon atas kinerja karyawan yang kurang memuaskan atau pelanggaran peraturan organisasi.

Fungsional

Dalam hal ini, peristiwa turnover adalah kebijakan yang dianggap akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semisal, apabila karyawan memiliki performa kerja buruk sehingga perlu diganti oleh tenaga kerja lain.

Disfungsional

Kendati dirasa akan merugikan perusahaan, turnover adalah peristiwa yang dapat tetap terjadi. Jenis turnover disfungsional ini biasanya ditandai dengan kepindahan atau keluarnya karyawan yang memiliki prestasi kerja baik. Dengan begitu, kejadian turnover diprediksi dapat mengurangi produktivitas perusahaan.

Dapat Dikendalikan

Dalam jenis turnover ini, perusahaan memiliki kendali untuk memelihara dan menangani masalah yang dapat menyebabkan perpindahan karyawan. Semisal, apabila turnover disebabkan oleh masalah ketidakpuasan atas model kepemimpinan. Hal ini pada dasarnya masih dapat diatasi oleh manajemen perusahaan.

Tidak Dapat Dikendalikan

Peristiwa perpindahan karyawan yang disebabkan oleh pengaruh di luar perusahaan adalah jenis turnover tidak dapat dikendalikan, seperti masalah geografi.

Pasalnya, keputusan turnover tidak berhubungan dengan kondisi perusahaan saat itu. Dengan begitu, perubahan perusahaan dirasa tidak dapat mengendalikan turnover.

Penyebab Turnover

Terjadinya turnover tentu saja diakibatkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor penyebab turnover adalah:

Usia

Karyawan yang berusia muda cenderung memiliki kemungkinan keluar lebih tinggi. Hal ini karena adanya intensi untuk mencoba mencari pekerjaan yang paling sesuai dengan misi dan kenyamanan pribadi.

Kepuasan Kerja

Salah satu faktor penyebab terbesar turnover adalah kepuasan kerja. Hasil riset menunjukkan bahwa tingkat turnover berkaitan dengan kepuasan karyawan. Pada perusahaan, pekerjaan dengan hasil survei kepuasan kerja rendah cenderung memiliki tingkat turnover lebih tinggi.

Kepuasan Gaji

Selain kepuasan kerja, karyawan juga menggunakan parameter kepuasan terhadap kompensasi sebagai pertimbangan melakukan turnover. Persepsi karyawan tentang perlakuan tidak adil dalam pemberian kompensasi adalah alasan kuat untuk keluar dari suatu perusahaan.

Lama Kerja

Karyawan yang memiliki masa kerja lebih singkat memiliki resiko turnover yang lebih tinggi. Pasalnya, pada masa adaptasi tersebut, sering kali terjadi interaksi antar generasi dan persepsi tentang lemahnya sosialisasi di perusahaan.

Kondisi ini dianggap kurang ideal untuk mengembangkan karir sehingga mendorong turnover.

Beban Kerja

Salah satu faktor penyebab terbesar turnover adalah beban kerja yang terlalu berat. Hal ini mengakibatkan karyawan merasakan gangguan baik fisik atau mental sehingga mendorong pilihan untuk turnover.

Faktor Lingkungan

Lokasi geografis juga sering kali menentukan apakah seseorang akan memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Pasalnya, lokasi mempengaruhi kehidupan sehari-hari, seperti ketersediaan fasilitas umum dan jarak dari rumah atau keluarga. Lokasi perusahaan yang strategis cenderung diminati oleh karyawan.

Faktor Organisasi

Apabila karyawan merasa memiliki nilai yang sesuai dengan budaya organisasi, maka kecenderungannya untuk berpindah atau keluar lebih rendah. Sebaliknya, apabila karyawan merasa organisasi memiliki nilai yang bertentangan dengan miliknya secara pribadi, maka ia akan cenderung merasa kurang nyaman untuk bertahan di perusahaan tersebut.

Cara Menghitung Turnover Karyawan

Tingkat turnover adalah intensitas pergantian atau perputaran tenaga kerja di sebuah perusahaan. Angka yang tinggi dapat mengindikasikan masalah dalam manajemen sumber daya manusia. Selain itu, perusahaan dapat menderita banyak kerugian dengan banyaknya kebutuhan rekrutmen dan pelatihan ulang.

Maka dari itu, tingkat turnover harus terus berada dalam pengawasan. Berikut adalah cara menghitung turnover karyawan bulanan dan tahunan.

Bulanan

Rumus turnover karyawan pada 1 bulan adalah cukup sederhana. Lakukan perbandingan antara banyaknya karyawan yang keluar dengan jumlah karyawan pada periode tersebut. Selanjutnya, kali dengan 100%.

Misalnya, perusahaan Anda memiliki 50 orang karyawan pada saat perhitungan. Sementara itu, tercatat sebanyak 10 orang karyawan yang keluar pada bulan tersebut. Maka, 10 / 50 x 100% = 20%. Dengan begitu, tingkat turnover adalah 20%.

Tahunan

Berikut adalah rumus turnover karyawan yang terjadi dalam 1 tahun secara sederhana. Hitung jumlah karyawan keluar kemudian bagi dengan perbandingan banyaknya karyawan pada akhir tahun sebelumnya dengan awal tahun saat ini. Selanjutnya, kali dengan 100%.

Misalnya, berikut adalah rumus turnover karyawan pada tahun 2020. Perusahaan Anda memiliki 50 orang karyawan pada akhir tahun 2020 dan 50 orang karyawan pada awal tahun 2021. Selama tahun 2020, terdapat 10 orang yang keluar. Dengan begitu, cara menghitung turnover adalah:

![Perhitungan turnover tahunan.png](https://clockster-blog.storage.yandexcloud.net/Perhitungan_turnover_tahunan_dfaee5a4e9.png)
10 / ((50 + 50) : 2) x 100% = 20%. Maka, tingkat turnover adalah 20%.

Tingkat turnover adalah salah satu indikator penting dari efektivitas perusahaan yang perlu diperhatikan manajemen. Di mana, rendahnya tingkat turnover suatu perusahaan akan memberikan keuntungan bagi kedua pihak yaitu perusahan dan juga karyawan.

Rendahnya turnover berarti karyawan merasa nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Di sisi lain, perusahaan tidak perlu mengeluarkan usaha lebih untuk mencari karyawan baru maupun biaya untuk pelatihan karyawan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *