Bisnis Model Canvas: 9 Elemen Penting dan Cara Buat

business model canvas

Kesuksesan sebuah bisnis tentu dipengaruhi oleh kualitas manajemen yang baik. Oleh karena itu, penting bagi suatu perusahaan untuk memiliki perencanaan bisnis yang terstruktur. Bisnis model canvas bisa menjadi jawaban untuk mencapai kesuksesan bisnis tersebut.

Model ini menggunakan visual untuk menjelaskan konsep abstrak sehingga lebih mudah dipahami dan dimengerti. Kemudahannya untuk menyampaikan ide dapat membantu untuk menghasilkan kinerja yang lebih optimal. Lantas apa itu dan bagaimana cara membuat bisnis model canvas? Langsung simak penjelasannya, yuk!

Pengertian bisnis model canvas

Bisnis model canvas adalah sebuah metode bisnis yang digunakan untuk menyusun strategi dan model bisnis secara terorganisir. Konsep tersebut yaitu memecah sejumlah elemen penting dan merencanakannya secara lebih detail. Hal ini akan membantu pengusaha untuk melihat gambaran ide dan realisasinya.

Selain lebih detail, kerangka metode ini dapat memberikan gambaran yang lebih ringkas. Model berikut menjelaskan ide, konsumen, produk, maupun infrastruktur perusahaan ke dalam bentuk riil yang bisa dipahami oleh semua pihak. Hal inilah yang membuat model bisnis canvas cocok untuk mendiskusikan konsep dan strategi bisnis.

Sekarang ada banyak perusahaan yang berhasil mengaplikasikan model bisnis canvas. Beberapa contoh business model canvas dapat dilihat pada perusahaan Amazon, Honda, dan Toyota.

Elemen bisnis model canvas

Bisnis model canvas memiliki sembilan elemen penting yang saling mendukung untuk mencapai kesuksesan bisnis. Penggunaan template akan membantu Anda memvisualisasikan ide dan konsep dengan lebih terstruktur dan jelas.

Visualisasi ini juga akan memberikan definisi detail pada setiap elemen yang ada. Apa saja elemen pada bisnis model canvas tersebut?

Customer Segment

Sebuah bisnis tentu harus mengetahui target pembeli mereka. Oleh karena itu, penting untuk menentukan segmentasi pelanggan sebagai langkah awal. Identifikasi ini akan berguna dalam proses pemasaran sehingga bisnis Anda dapat mencapai orang-orang yang memang berpotensi menjadi pelanggan. Jika diperlukan, Anda bisa membagi segmentasi ini ke dalam beberapa kategori yang lebih detail.

Value Proposition

Selain mengetahui siapa target pelanggan, Anda juga perlu menetapkan nilai pada produk yang ditawarkan. Apa manfaat yang akan diperoleh konsumen? Pertanyaan sederhana ini dapat menjadi acuan untuk menentukan nilai dari produk Anda.

Hal inilah yang disebut sebagai value propositions. Elemen ini bisa berisi jawaban atas masalah pada konsumen atau berupa solusi baru yang belum pernah ditawarkan.

Channel

Pada elemen ini, Anda menentukan media yang digunakan saat berinteraksi dengan konsumen baik untuk tujuan promosi atau pembelian produk. Pemilihan media juga perlu mempertimbangkan target konsumen bisnis. Pilih media yang bisa dijangkau dengan mudah oleh mereka. Misalnya, Anda bisa menggunakan website sebagai channel utama untuk penawaran produk dan sosial media sebagai media promosi.

Customer Relationship

Setelah memahami siapa konsumen dan dimana Anda berkomunikasi dengan konsumen, sekarang saatnya Anda menentukan bagaimana cara berinteraksi dengan mereka. Elemen customer relationship akan membantu Anda memilih strategi terbaik untuk berinteraksi dengan konsumen.

Proses ini tidak hanya mendiskusikan strategi saat promosi namun juga bagaimana konsumen dapat menjangkau Anda. Mempertahankan komunikasi yang baik dengan konsumen tentu juga menjadi penunjang kesuksesan bisnis.

Key Activities

Elemen ini mendefinisikan inti dari aktivitas bisnis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Anda perlu menjelaskan sistem operasional dalam bisnis secara jelas pada elemen ini.

Misalnya, key activities untuk sebuah toko online yaitu mengelola media tempat transaksi berlangsung. Jadi, Anda perlu memastikan bahwa media tersebut berjalan normal dan dapat diakses dengan mudah oleh konsumen.

Key Resources

Elemen key activities tentu tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari key resources. Elemen ini tempat Anda menentukan jenis-jenis sumber daya untuk mendukung lancarnya aktivitas bisnis.

Pemilihan key resources yang tepat tentu dapat menjadi salah satu penunjang kelancaran bisnis tersebut. Beberapa contohnya, seperti komputer, ruang kerja, kendaraan, dan fasilitas penunjang sesuai kebutuhan bisnis.

Key Partners

Elemen ini merupakan bentuk penentuan sumber daya di luar perusahaan yang dianggap penting untuk mendukung aktivitas bisnis. Key partner dapat berupa kerja sama dengan bisnis lain yang berkaitan dengan bisnis Anda.

Misalnya, untuk menunjang aktivitas bisnis sebuah toko baju online, si pengusaha menjalin kerja sama dengan pihak ekspedisi untuk mempermudah proses pengiriman produk kepada pelanggan. Jasa ekspedisi inilah yang menjadi key partner.

Cost Structures

Elemen cost structures berisi keseluruhan biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis Anda. Di elemen ini Anda mendefinisikan keseluruhan aktivitas bisnis dan menuliskan biaya yang diperlukan.

Dalam prosesnya, biaya dapat bertambah atau berkurang. Oleh karena itu, pastikan untuk menyusunnya dengan teliti.

Revenue Streams

Pendapatan tentu menjadi poin penting untuk memastikan keberlangsungan bisnis. Di elemen revenue streams ini Anda bisa menganalisa bagaimana dan dari mana pendapatan bisnis diperoleh. Dengan demikian, pengelolaan sistem finansial perusahaan akan lebih terstruktur.

Cara membuat bisnis model canvas

Setelah mengenal sembilan elemen pada bisnis model canvas, Anda tentu ingin tahu bagaimana cara mengaplikasikannya untuk menghasilkan luaran yang diharapkan. Simak tips cara membuat bisnis model canvas berikut ini:

1. Kenali kompetitor bisnis

Mengetahui siapa kompetitor Anda dan menggali informasi mereka akan menjadi bekal penting untuk menyusun bisnis model canvas. Fungsinya adalah agar Anda memperoleh wawasan tambahan tentang minat konsumen.

Akan lebih baik lagi jika Anda mampu mengidentifikasi celah yang bisa dimanfaatkan untuk lebih unggul dari kompetitor.

2. Maksimalkan elemen penting

Tidak ada urutan standar cara mengisi bisnis model canvas. Setiap elemennya memang penting namun mengetahui mana yang menjadi prioritas adalah kunci keberhasilannya. Hal ini bertujuan agar Anda lebih fokus pada elemen krusial untuk pencapaian tujuan bisnis.

Selanjutnya, Anda bisa menghubungkan keseluruhan elemen sehingga menghasilkan strategi yang matang. Lebih fokus dan detail menjadi poin utama dalam penggunaan model bisnis ini.

3. Perhatikan kondisi pasar

Bisnis model canvas bukanlah sebuah aturan baku. Sebaliknya, isi dari bisnis model canvas harus selalu mengikuti perkembangan pasar bisnis Anda.

Kondisi bisa saja berubah terutama jika kompetitor baru muncul. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan perubahan dan menyesuaikan dengan situasi sekarang maupun permintaan konsumen.

4. Lakukan pengecekan secara berkala

Pengecekan secara berkala perlu dilakukan untuk memastikan bahwa keseluruhan elemen bekerja dengan efektif dan saling mendukung. Anda bisa menentukan poin kinerja 1-10 pada setiap elemen di model canvas yang dibuat.

Hal tersebut dapat menjadi indikator untuk melakukan peningkatan dan evaluasi pada model Anda.

Bisnis model canvas dapat menjadi pilihan strategi terbaik dalam pengembangan bisnis. Namun dibutuhkan ketelitian dan analisa baik selama proses implementasinya agar hasilnya memuaskan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *